SUWARTHA MADE

SUWARTHA MADE
Penen lele

Senin, 09 Mei 2011

Gapai 353 dengan Statistik Berkualitas


Berbicara statistik, tentu berbicara tentang angka. Namun statistik sendiri tidak hanya berbicara tentang angka. Statistik memiliki makna yang sangat dalam. Statistik diperlukan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan. Data statistik merupakan unsur penting dalam manajemen modern dan sebagai indikator keberhasilan pembangunan.

Menteri Kelautan dan Perikanan telah mencanangkan Visi Pembangunan Perikanan Indonesia, yaitu Indonesia akan menjadi negara produsen ikan terbesar di dunia pada tahun 2015 dengan target kenaikan produksi perikanan budidaya sebesar 353 % dan dengan total produksi mencapai 16,9 juta ton pada tahun 2014. Target tersebut memang sangat fantastis dan banyak pihak mengkhawatirkan akan sulit tercapai.

Melihat perkembangan data statistik selama 3 tahun terakhir, Ditjen Perikanan Budidaya yakin kalau target tersebut bisa terlampaui. Selama periode 2008 - 2010 peningkatan produksi mencapai 19,2 % per tahun dari 3,86 juta ton pada tahun 2008 menjadi 5,48 juta ton sementara pada tahun 2010 dan telah menunjukkan angka di atas angka target produksi sebesar 5,3 juta ton pada tahun 2010. Inilah salah satu guna data statistik sebagai indikator keberhasilan pembangunan.

Dalam pembukaan validasi dan finalisasi data statistic perikanan budidaya Dirjen Perikanan Budidaya, Dr. Ketut Sugama mengatakan bahwa target peningkatan produksi perikanan budidaya tersebut dapat dicapai tidak hanya melalui program-program yang telah dicanangkan namun perlu pula didukung dengan data statistic yang berkualitas.

Data statistic yang tidak akurat atau tidak sesuai dengan keadaan real di lapangan akan mengakibatkan data yang tersaji menjadi under-estimate atau over-estimate. Selain itu, data statistic yang dikumpulkan juga harus cepat agar dalam penyajiannya up to date sehingga data dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan.

Dikatakan oleh Direktur Produksi, Ir. Iskandar Ismanadji bahwa kenaikan produksi perikanan budidaya yang tinggi tentu membuat senang namun perlu diperhatikan apakah data tersebut sesuai dengan keadaan di lapangan. Oleh karenanya pada kesempatan tersebut Direktur Produksi juga berpesan kepada para petugas statistic perikanan budidaya untuk selalu cermat melihat gejolak data yang telah dikumpulkan dan perlu pula dilakukan evaluasi ke lapangan untuk mengetahui kebenaran data yang sudah dikompilasi.

Menurut Drs. Nyoto Widodo, ME selaku Direktur Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan (SP2K), BPS yang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan yang dilaksanakan 11 – 14 April 2011 di Papua, menambahkan bahwa data yang berkualitas harus memenuhi tiga syarat pokok, yaitu :

Akurat

Data yang akurat adalah data yang sesuai dengan keadaan di lapangan
Tepat waktu (up-to-date)

Data yang dikumpulkan tidak ketinggalan jaman dan masih dapat digunakan untuk menentukan perencanaan ke depan. Penyajian data yang baik minimal minus satu tahun dari tahun berjalan.
Relevan

Data yang relevan adalah datan yang dikumpulkan dan disajikan sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak semua data disajikan.

Dikatakan pula oleh Drs. Nyoto Widodo, ME bahwa untuk mendapatkan data yang berkualitas perlu diperhatikan:

Metodologi dan Konsep definisi
Sarana dan prasarana
Kelembagaan yang menangani statistik
Kualitas SDM

Tujuan akhir kegiatan pengumpulan data adalah diperolehnya data yang akurat. Tetapi data akurat saja tidak cukup, data juga harus uptodate dan relevan (pembahasan ini biasanya triwulan III, jadi sudah mengarah ke uptodate) sehingga perlu dilakukan proses validasi data yang dimulai sejak perencanaan sampai validasi data akhir. Demikian dikatakan oleh Direktur SP2K BPS menutup materinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar